And The Stories Begin...

assalamualaikum... Pink...??? norak yach? nggak juga kan? :-) page ini sebenernya isenk coba2 bikin... tapi seru juga buat poting tulisan2 icha maupun tulisan orang2 lain yang cha kutip dari buku2 atau dari mana aja deh... sekalian cha belajar nulis. And the stories begin!

Sunday, February 20, 2005

PAGI YANG CERAH...

Tadi malam hujan deras, udara dingin mencekam, suara guntur berusaha mengalahkan suara televisi yang sedang aku saksikan. Tapi pagi ini, adalah pagi yang cerah... aku bangun dari pelukan selimutku yang tebal, memulai untuk membuka mata dan segera ke bilik air untuk membersihkan diri menunaikan ibadah disubuh hari. Dan pagi ini dua jam kemudian dari terbukanya mataku, udara sangat segar, matahari tak malu-malu menyinari muka bumi ini.

Aku pergi ke kampus dimana ramai orang berolah raga di minggu pagi... suasana ceria masyarakat sekitar kampus menambah ceria suasana hatiku...


Dan sekarang, suasana cerah...
tapi aku Lapeer berat... he.. he..

Cha di Minggu Pagi

Monday, February 07, 2005

"perasaan selayaknya dinikmati bukan untuk dianalisis"

Tulisan ini cha buat di Jakarta bulan Agustus tahun 2003 di millist... he..he.. melanklonis... gara2 baca buku apa yach... lupa euy... tapi intinya sich waktu itu lagi pengen nulis ttg perasaan...

"perasaan selayaknya dinikmati bukan untuk dianalisis"

.. Sebuah kalimat yang baru saja saya baca dihalaman sebuah buku baru-baru ini. Dan akhirnya jari-jemari ini mengajak saya untuk bermain dengan selentingan kalimat diatas, Saya sedang menikmati rasa ini... walau tidak dengan menganalisa...


ada sedikit rasa setuju dengan kalimat diatas, namun ada juga rasa kontra... karena ternyata saya atau mungkin juga anda sering bertanya..."Mengapa bisa...?" kenapa perasaan itu datang tiba-tiba, rasa suka terhadap seseorang, benci, bingung... and some time you could be sentimental person but you dont believe that at least.. or maybe you can laugh with the question "why i can be like that...?"

Secara tidak disadari, alam bawah sadar kita mengajak menganalisa, memutar pikiran dengan satu pertanyaan.."mengapa perasaan itu datang.." we never invite them... isn't it?

Ternyata mau tidak mau, sadar tidak sadar... memang saya atau juga anda akan menganalisa perasaan, apakah itu dari dalam diri saya sendiri, orang lain, dan segala hal di lingkungan sekitar. Dan at least... buat yang sudah diajak pusing, analisis, dengan yang namanya feelings itu akhirnya akan terasa nikmat... dan memang, I've enjoyed it. Kita musti bersyukur telah diajak
Menikmati perjalanan dan permainan akan perasaan. Dan untuk anda yang masih bertanya-tanya akan perasaan yang ada...? Gak ada yang salah.

Perasaan itu anugerah yang memang selayaknya dianalisis dan dinikmati, jadi menurut saya tidak layak kalau cuma hanya dinikmati saja. Karena dengan analisis, kita akan belajar mengendalikan rasa yang ada. Dan anugerah itu memang indah untuk dinikmati. Apalah jadinya hidup tanpa rasa...

Yang saya senangi dengan pelajaran elektronika adalah gelombang sinusoidal.. kenapa? dari sebuah gelombang itu mengingatkan saya akan puncak dan lembah. atas bawah, naik turun, ... lho apa maksudnya?????

Saya jadi ingat ritme kehidupan yang naik turun, ada kalanya kita berada di atas... dan kadang seakan akan terpuruk kehilangan kendali dan putus asa. Namun gelombang tetapberjalan dan membangkitkan diri untuk menuju titik equilibrum... keseimbangan dan terus menerus membentuk proses untuk mencapai keseimbangan.

Terus terag saya benci garis lurus...! tidak ada kesiapan untuk berbelok... dan patah, kaku,... dan saya menyadari dengan gelombang yang naik turun itu, benda yang sangat dibutuhkan adalah stabilizer... kita butuh pembimbing, penstabil... we are pure social human. Mahluk sosial yang butuh manusia lain... yang bermain dengan sejuta paradigma dan sekali lagi " PERASAAN"

Saya pernah diberikan sebuah pernyataan oleh seorang teman laki-laki yang berkata "Wanita itu bermain dengan 9 perasaan dan satu otak"

Saya ingin menyanggahnya... but uncocious... tanpa sadar hal itu memang sulit untuk disanggah... tapi kalau saya diberi kesempatan, saya ingin mengurangi 9 perasaan itu menjai 5, 6 atau 7... setidaknya kaum hawa mendapat bagian otak... saya tidak pernah setuju kalau wanita dibilang tidak punya otak. Bukankah dengan pernyataan 9 perasaan dan satu otak itu secara tidak langsung memvonis wanita itu gak punya otak, gak cocok jadi pemimpin, politik, ahli strategi...
dan kepada kaum adam... saya akan dengan senang hati memberikan 2 atau 3 dari 9 perasaan yang saya miliki, bukannya tidak menikmati perasaan yang saya miliki, tapi saya ingin belajar memakai otak dengan perasaan dan menikmati perasaan dengan otak.

Setidaknya saya tidak menjadi orang yang menikmati kelebihan otak tapi tak berperasaan!

Seorang penyair, dan juga wartawan dari sebuah pulau tempat kedua orang tua saya dilahirkan dan sekaligus kampung halaman bagi saya pernah berkata... " hidup itu bermain dengan rasa" semakin anda bermain dengannya, anda akan semakin kuat dan akhirnya menemukan nikmat dibalik ribuan rasa yang ada. Ibaratkan mencari permen ribuan rasa didalam sebuah gentong dan anda hanya diperbolehkan memasukan tangan kedalamnya tanpa melihat... dan silahkan menikmati rasa dari permen yang anda dapatkan... Unpredictable...!

Dalam sebuah film tepatnya forest gump yang sudah berkali-kali saya tonton... ada sebuah kallimat " hidup itu seperti sekotak coklat yang tertutup rapat... kita gak akan pernah tahu apa yang akan kita dapat" SOmetimes we cry but at least we could laugh tertawa bertanya-tanya kenapa kita bisa menangis seperti itu... Hidup yang berdinamika.

Perasaan itu memang selayaknya dinikmati... seperti menikmati gerakan jemari ini yang seakan bermain dengan rasa didalam jiwa untuk mengungkapkan dan menganalisa akan rasa itu sendiri. PErasaan itu memang selayaknya dinikmati seperti jari jemari yang menari diatas keyboard untuk mengungkapkan berjuta rasa didalam diri manusia. menumpahkan air bah... walau kadang tanpa disadari banjir melanda... tapi berbahagialah... karena rasa itu telah mengalir dan melapangkan dada.

Selamat menikmati tulisan ini... dengan rasa yang terserah anda tidak ada yang menyalahkan apapun yang akan, sedang dan yang telah anda pilih.....!

Chavalera

Monday, January 31, 2005

not nowhere man...

You are the man
Sitting in your real land
Making all your plans
For every body

You Have a point of view
Know where you’re going to
Isn’t you like some kind people around you?
Hey man, please listen
You know what your missing
The world is at your command

You not blind as you can be
You can see the things you want to see
Can you see at all?

Hey, don’t worry
Take your time
Catch it all with your hands
You are the man
Sitting in your real land
Making all your plans
For every body

From cha, Buat yang suka banget sama the beatles.
Adapted from nowhere man lyrics the Beatles, I think you’re not the nowhere man.


Thursday, December 30, 2004

Senyuman itu tak hilang jua...

Senyuman itu tak hilang jua...
Tak ada yang pahit,
walau kadang hambar
Layaknya ruang kosong... PLONG!
Aku melihatnya diujung kelopak mata...

Terdiam aku, tak banyak bicara
Terjerumus aku dalam rasa
Tak bisa berbuat apa-apa!
Beribu tanda tanya

Tak bisa berkata apa-apa!
Senyuman itu tak hilang jua

Aku tak ingin kehilangannya
Tapi tak berdaya... BLAS!
Ruang kosong yang hampa

Masih diujung kelopak mata
Aku melihatnya...

cha 0ct'2004

Wednesday, December 29, 2004

Masa depan

Masa Depan adalah hal yang tersembunyi dari pandangan kita…
Benang takdir seseorang terbentang jauh melebihi dunia kasat mata…
Kita tidak dapat melihat kemana ia akan berujung…
Siapakah yang dapat mengetahui bahwa kenikmatan pada hari ini dapat membawa kesengsaraan esok hari? Atau kesengsaraan pada hari ini akan membawa kenikmatan di esok hari?
Kita selalu merasa yakin bahwa kita mengetahui apa yang kita butuhkan... Tapi kebutuhan seringkali keliru dengan keinginan, dan kadang hal yang kita inginkan tapi tidak kita butuhkan... merupakan penyebab kejatuhan.
Apa yang menurut kita baik, kadang tidaklah baik menurut Allah... Dan yang buruk menurut kita, kadang tidaklah buruk menurut Allah...


–from laila majnun-

Sunday, December 19, 2004

BRAILE

Cerpen
Turn your lights down low..
And pull your window curtain...
And let the moon come shinning in
in to our life again...

Malam kelam, Lantunan irama reggae Jazzy menemaniku... entah kenapa tangan ini menari gemulai diatas tuts keyboard, bermain mengikuti irama yang semakin membuatku melayang jauh, aku semakin jauh... aku tidak berada lagi disini. Mataku terpejam, aku semakin mendekati gairah yang membuatku ingin menarikan jemariku, sebuah naluri yang membuatku lupa akan semua yang ada disekelingku. Bahkan aku lupa dengan kegelapan pejaman mata.

Aku hanya ingin menulis, dan aku tak akan membatasi hasrat jari-jemari yang terus liar, berontak diatas papan ketik, merangkaikan kata demi kata yang membuatku seakan terbang diatas langit, bahkan melebihi awan yang tebal... aku bisa melihat awan-awan gelap dari atas sini, aku melambai kearah mereka dengan muka kemenangan, aku lebih tinggi dari mereka.

Aku seorang gadis,Itu yang aku tahu , dan aku menyadarinya. Sebuah predikat, yang akan aku pertahankan sampai tiba saatnya nanti, walau kadang hasrat untuk melepaskan, bisikan-bisikan kegilaan terus-menerus membawaku, kedalam sebuah naluri harfiah manusia, yang butuh akan sebuah cinta, cita dan cipta, cinta dalam arti sebenarnya... bukan hanya sekedar memenuhi nafsu yang penuh dusta, cinta dalam arti sebenarnya... cinta ketika predikat yang aku pertahankan akan dengan hormat aku lepaskan, untuk seseorang yang tuhan berikan padaku. Cita dalam arti sebenarnya... ketika segala impian dan angan menjadi sebuah kenyataan walau tak sebesar harapan. Dan cipta dalam arti sebenarnya, ketika aku dapat menciptakan suatu yang berharga bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitarku.

Jari-jemari ku ini memang gila, liar, tak terkekang oleh jeratan tali anjing piaraan, tak terkungkung oleh kandang bau yang pengap, jari-jemari ini terus berlari berkeliaran... menyusuri persimpangan neuron beradu di dendrit-dendrit lapisan otak dan menghantarkannya di sini, disebuah ruang putih, yang telah sekian lama menemaniku dalam segala suka dan duka. Ruangan bersih tempat aku melukis tanpa batas, melukis dengan rangkaian kata-kata. Sebuah pekerjaan hati nurani, mengalahkan segala ego kata-kata dari mulut yang berbisa.

Aku memang lupa akan warna dunia, namun apa jadinya jika aku lupa menulis...Aku akan rindu kehadirannya, setiap gerakan lembutnya, yang telah membuat jantungku berdegup berirama menciptakan alunan tangga nada, aliran melodi memancar keseluruh otak, pembuluh darah, seluruh organ tubuhku... yang membuat ku bergairah, ingin terus memeluk kehadirannya... keindahan lukisan dari rangkaian kata.

Malam larut, suara jangkrik datar. Detakan jam dinding membawa waktu hingga jauh, kelam, sunyi, aku juga datar, hanya diam. Aku kembali dari perjalanan, mataku terbuka. Lebar tak bernyawa. "menulis itu indah"... tapi membuka mata untuk hidup memang lebih indah, dan saat ini aku hampir tak pernah merasakannya.

Keyboard yang berisi huruf braile itu tetap menemani aku... aku si buta. Yang impiannya hampir mati ditengah perjalanan hidup yang sesak, sebuah kecelakaan yang hampir merengut nyawa namun keadilan masih ada, tuhan hanya mengambil pengelihatanku. Aku jatuh... gelap... hancur... kelam... hitam. Dan kini aku bersyukur dapat terus melihat dengan rasa, dan melukis dengan kata-kata walau tetap buta, buta dalam arti sebenarnya.…

[Ketika semakin banyak manusia yang bisa melihat hanya dengan mata, tetapi buta akan nurani. Maka sama saja ia hanya seorang buta, buta dalam arti bukan sebenarnya. Dan dimana semakin banyak orang merangkai kata hanya untuk saling menjatuhkan mencari popularitas, tapi tidak menulis dengan hati dan kemanusiaan maka sama saja ia buta, buta aksara dalam arti bukan sebenarnya. Dan ternyata diantara ’tidak sebenarnya” itu, masih ada orang buta yang menulis dengan hati walau harus tertatih mencari rangkaian braile di tuts keyboard yang bukan keyboard biasa, hanya bisa dilihat dengan hati. Selamat menulis kawan]

Dinginnya bandung
Diella Fresa

untuk sebuah nama...

even if you are not here,I have no reason to fear,coz you are not here, not by my sight,but deep inside my heart...

Sekali lagi aku terjebak dalam keadaan yang membuat aku kalah… kalau kalah aku juga menangis.. menangis dalam hati... mencari bentuk-bentuk penyelesaian, berpikir tetap kreatif... sampai akhirnya aku menyadari kalau aku kalah.... aku kalah dalam menjaga perasaan ini, aku kalah dalam pelarian ku akan perasaan ini, aku kalah untuk tidak menyimpan baik-baik perasaan ini… perasaan ini… perasaan yang telah menjadikanku memalingkan pandanganku darimu… bersikap beda padamu… tergagap saat ketemu kamu… membenci kamu… dan akhirnya menjauh dari kamu.
Sebenarnya aku nggak benci kamu… hanya saja mulutku dan organ-organ tubuhku ini mengalami ketidak sinkronan dengan sel otak yang membuatku munafik…mereka bersekongkol untuk munafik dengan perasaanku ke kamu. Saat otakku berkata aku sayang sama kamu, aku malah mencoba menjadikan kamu figur yang menyebalkan nggak pantes aku sayangi… aku malah menjadikan kamu figur yang dingin gak berperasaan… egois, menyebalkan, dan berbagai hal jelek yang aku gunakan sebagai dalih kepada perasaanku. Perasaan ku sama kamu. Dan itu semakin menusuk dan menikamku dalam rasa… rasa yang semakin menjalar bagai virus yang saat ini aku belum temukan obatnya.
Sebenarnya aku nggak benci kamu… figur yang aku ciptakan tentang kamu ternyata cuma bisa bertahan sebagai benteng pertahananku, pertahanan dari perasaan kepada mahluk yang bernama laki-laki. Mahluk yang pernah menjadi teman, jiwa dan penghancur kepercayaanku akan perasaan terhadap mahluk yang berbeda denganku yaitu laki-laki. Mungkin kamu nggak pernah tau bagaimana rasanya disakiti oleh mahluk sejenismu, dan kamu nggak pernah tau bagaimana perasaan rapuh seorang wanita, mahluk yang berbeda denganmu yang terlalu besar diberikan perasaan dan air mata. Dan aku takut, perasaan yang berlebihan itu akan mengalirkan air mata yang berlebihan pula padaku. Dan dengan segala kesombonganku, aku bertekad untuk nggak boleh kalah sama perasaanku padamu... Mungkin itulah salah satu alasan kenapa aku berusaha menjauhkan perasaan ku padamu. Mengunci baik-baik dan kubiarkan ia di dalam hatiku... sampai ia merasa lelah, walau entah kapan itu.
***

*buat kamu yang dingin, aku yakin nanti kita bisa jadi teman baik, atau lebih dari itu... nggak seperti saat ini... mungkin besok, lusa atau entah kapan, ketika aku bisa lebih dewasa untuk memahami perasaan ku saat ini... perasaan aneh aku ke kamu.... * [Cha-DK-2004]

Saturday, December 18, 2004

Lembar merah muda...

page pink... centil yach... sejak kapan seeh warna ku jadi pink geenee... tapi luchu juga, jadi lebih cewek... pink, emang warna yang cewe banget, soalnya gak mungkin kan cowo pecinta warna pink. Sebenernya aku dulu gak terlalu suka warna pink, pink itu cengeng, terlalu rapuh, centil, cewe banget, pokoknya nggak banget deh... tapi kok, lama kelamaan ternyata pink itu lembut, sama kayak perasaan cewe yang lembut.. cieeeh... tapi emang setiap ibu pasti punya perasaan yang lembut kan dibandingin bapak2... walaupun ada kebalikannya tapi jumlahnya relatif lebih kecil. Kenapa yach kok jadi lebih melanklonis, pengennya yang lembut-lembut, padahal dulu aku cinta banget yang serba maroon ataw donker, kayak merah maroon, biru donker... tapi sekarang kok aku milih page ini warnanya merah muda. Seperti dulu masih sering demen lagu2 keras, tapi sekarang lebih suka lagu yang easy listening... Dulu masih suka meledak2 buat berontak to breaking the rules, sekarang udah lebih nerima apa-adanya... Dulu masih seenaknya, sekarang semua mesti terencana... pokoknya banyak deh yang keadaan dulu udah berbeda dengan keadaan sekarang. Mungkin icha sedang beranjak dewasa... cieeh... atau emang udah...?! tau deh. Hidup Pink! hua.. hua... kok jayus yach, tapi aku gak fanatik pink kok... tenang..tenang... aku masih cha yang dulu :-) ... cha kan pecinta segala warna, tapi pilihannya tergantung suasana hati, i like create my own rainbow... gak masalah kan?! kebeneran lagi jatuh cinta sama pink ... lebih khususnya page warna pink ini... simply pink!

pertama-tama...

Gak ada yang lebih, cuma nama lengkap nya Diella Fresa... panggilannya icha, gak tau ya... kayaknya metamorfosis dari fresa, jadi echa trus kepleset pas waktu kecil jadi icha... cewe leo yang dilahirin di Ibu Kota Jakarta, punya darah melayu, cina, jowo, cuampuran... tapi lebih ngaku orang melayu, kepulauan riau, pulau Batam... i growing up at metropolis city jakarta, tapi beranjak dewasa di kota Batam... Tempat lahirnya my mom and dad, sebenernya bukan lahir di kota Batam, tapi di kepulauan Batam... sekarang lg kuliah di industrial engineering STTTelkom Bandung... kayaknya pertama-tamanya cukup aja kali yee... tentang icha ada di: icha valeraz email: rochaseis@plasa.com kalo mau add di friendster...