And The Stories Begin...

assalamualaikum... Pink...??? norak yach? nggak juga kan? :-) page ini sebenernya isenk coba2 bikin... tapi seru juga buat poting tulisan2 icha maupun tulisan orang2 lain yang cha kutip dari buku2 atau dari mana aja deh... sekalian cha belajar nulis. And the stories begin!

Sunday, December 19, 2004

BRAILE

Cerpen
Turn your lights down low..
And pull your window curtain...
And let the moon come shinning in
in to our life again...

Malam kelam, Lantunan irama reggae Jazzy menemaniku... entah kenapa tangan ini menari gemulai diatas tuts keyboard, bermain mengikuti irama yang semakin membuatku melayang jauh, aku semakin jauh... aku tidak berada lagi disini. Mataku terpejam, aku semakin mendekati gairah yang membuatku ingin menarikan jemariku, sebuah naluri yang membuatku lupa akan semua yang ada disekelingku. Bahkan aku lupa dengan kegelapan pejaman mata.

Aku hanya ingin menulis, dan aku tak akan membatasi hasrat jari-jemari yang terus liar, berontak diatas papan ketik, merangkaikan kata demi kata yang membuatku seakan terbang diatas langit, bahkan melebihi awan yang tebal... aku bisa melihat awan-awan gelap dari atas sini, aku melambai kearah mereka dengan muka kemenangan, aku lebih tinggi dari mereka.

Aku seorang gadis,Itu yang aku tahu , dan aku menyadarinya. Sebuah predikat, yang akan aku pertahankan sampai tiba saatnya nanti, walau kadang hasrat untuk melepaskan, bisikan-bisikan kegilaan terus-menerus membawaku, kedalam sebuah naluri harfiah manusia, yang butuh akan sebuah cinta, cita dan cipta, cinta dalam arti sebenarnya... bukan hanya sekedar memenuhi nafsu yang penuh dusta, cinta dalam arti sebenarnya... cinta ketika predikat yang aku pertahankan akan dengan hormat aku lepaskan, untuk seseorang yang tuhan berikan padaku. Cita dalam arti sebenarnya... ketika segala impian dan angan menjadi sebuah kenyataan walau tak sebesar harapan. Dan cipta dalam arti sebenarnya, ketika aku dapat menciptakan suatu yang berharga bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitarku.

Jari-jemari ku ini memang gila, liar, tak terkekang oleh jeratan tali anjing piaraan, tak terkungkung oleh kandang bau yang pengap, jari-jemari ini terus berlari berkeliaran... menyusuri persimpangan neuron beradu di dendrit-dendrit lapisan otak dan menghantarkannya di sini, disebuah ruang putih, yang telah sekian lama menemaniku dalam segala suka dan duka. Ruangan bersih tempat aku melukis tanpa batas, melukis dengan rangkaian kata-kata. Sebuah pekerjaan hati nurani, mengalahkan segala ego kata-kata dari mulut yang berbisa.

Aku memang lupa akan warna dunia, namun apa jadinya jika aku lupa menulis...Aku akan rindu kehadirannya, setiap gerakan lembutnya, yang telah membuat jantungku berdegup berirama menciptakan alunan tangga nada, aliran melodi memancar keseluruh otak, pembuluh darah, seluruh organ tubuhku... yang membuat ku bergairah, ingin terus memeluk kehadirannya... keindahan lukisan dari rangkaian kata.

Malam larut, suara jangkrik datar. Detakan jam dinding membawa waktu hingga jauh, kelam, sunyi, aku juga datar, hanya diam. Aku kembali dari perjalanan, mataku terbuka. Lebar tak bernyawa. "menulis itu indah"... tapi membuka mata untuk hidup memang lebih indah, dan saat ini aku hampir tak pernah merasakannya.

Keyboard yang berisi huruf braile itu tetap menemani aku... aku si buta. Yang impiannya hampir mati ditengah perjalanan hidup yang sesak, sebuah kecelakaan yang hampir merengut nyawa namun keadilan masih ada, tuhan hanya mengambil pengelihatanku. Aku jatuh... gelap... hancur... kelam... hitam. Dan kini aku bersyukur dapat terus melihat dengan rasa, dan melukis dengan kata-kata walau tetap buta, buta dalam arti sebenarnya.…

[Ketika semakin banyak manusia yang bisa melihat hanya dengan mata, tetapi buta akan nurani. Maka sama saja ia hanya seorang buta, buta dalam arti bukan sebenarnya. Dan dimana semakin banyak orang merangkai kata hanya untuk saling menjatuhkan mencari popularitas, tapi tidak menulis dengan hati dan kemanusiaan maka sama saja ia buta, buta aksara dalam arti bukan sebenarnya. Dan ternyata diantara ’tidak sebenarnya” itu, masih ada orang buta yang menulis dengan hati walau harus tertatih mencari rangkaian braile di tuts keyboard yang bukan keyboard biasa, hanya bisa dilihat dengan hati. Selamat menulis kawan]

Dinginnya bandung
Diella Fresa

0 Comments:

Post a Comment

<< Home